Literasi kesehatan menjadi salah satu pilar penting dalam upaya meningkatkan kualitas layanan kesehatan dan derajat kesehatan masyarakat. Di Indonesia, masih banyak masyarakat yang kesulitan memahami informasi medis, membaca label obat, mengenali gejala penyakit, atau menentukan kapan harus mencari pertolongan dokter. Rendahnya literasi kesehatan dapat berdampak pada keterlambatan pengobatan, penggunaan obat yang salah, hingga meningkatnya risiko komplikasi penyakit. Dalam menghadapi tantangan ini, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) berperan aktif meningkatkan literasi kesehatan nasional melalui berbagai program edukatif.
Salah satu upaya utama IDI adalah menyediakan materi edukasi kesehatan berbasis bukti ilmiah yang mudah dipahami masyarakat. Materi edukasi tersebut meliputi informasi tentang gaya hidup sehat, pencegahan penyakit, pengelolaan penyakit kronis, hingga penggunaan obat yang benar. Semua materi disusun berdasarkan standar ilmiah yang terdapat dalam Panduan Literasi Kesehatan Nasional IDI, sehingga masyarakat mendapatkan informasi valid dan terhindar dari misinformasi.
Selain menyediakan pedoman, IDI juga secara rutin mengadakan kegiatan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat melalui webinar, seminar publik, dan kegiatan komunitas. Penyuluhan ini dilakukan oleh dokter dari berbagai daerah, sehingga cakupannya lebih luas dan menjangkau kelompok masyarakat yang membutuhkan. Program penyuluhan tersebut dikelola dalam sebuah inisiatif terstruktur bernama Program Edukasi Kesehatan Masyarakat IDI, yang bertujuan mengurangi kesenjangan informasi kesehatan.
IDI juga memanfaatkan media digital sebagai sarana penyebaran informasi. Dalam era teknologi, masyarakat lebih mudah mengakses konten kesehatan melalui media sosial, situs kesehatan, dan aplikasi. IDI memastikan bahwa konten kesehatan yang beredar tidak menimbulkan kebingungan atau menyesatkan. Melalui kolaborasi dengan berbagai platform digital, IDI menyediakan artikel, video penjelasan dokter, dan infografis kesehatan yang menarik dan akurat.
Di tingkat fasilitas kesehatan, IDI mendorong dokter untuk aktif memberikan edukasi saat konsultasi. Edukasi tidak hanya sebatas menjelaskan diagnosis, tetapi juga cara mencegah penyakit, pola makan ideal, dan pentingnya kontrol rutin. Dokter yang memberikan penjelasan komprehensif mampu meningkatkan pemahaman pasien dan mendorong kepatuhan terapi. Upaya ini diperkuat dengan pedoman Standar Komunikasi dan Edukasi Dokter–Pasien IDI, yang membantu dokter menyampaikan informasi secara jelas dan empatik.
Tidak hanya itu, IDI juga terlibat dalam upaya melawan hoaks kesehatan yang banyak beredar di masyarakat. Informasi palsu mengenai pengobatan alternatif, vaksin, hingga obat tertentu sering membingungkan masyarakat. Melalui klarifikasi resmi, diskusi publik, dan media edukasi, IDI berupaya memastikan masyarakat mendapatkan informasi yang benar.
Dengan berbagai program tersebut, IDI terus berkomitmen memperkuat literasi kesehatan masyarakat Indonesia. Semakin tinggi literasi kesehatan, semakin besar peluang masyarakat untuk hidup lebih sehat, mencegah penyakit, dan mengambil keputusan medis yang tepat.
