Keselamatan pasien merupakan fondasi utama dalam pelayanan kesehatan yang berkualitas. Di berbagai fasilitas kesehatan, baik rumah sakit maupun klinik, keselamatan pasien menjadi indikator penting dalam menilai keberhasilan suatu layanan medis. Di Indonesia, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) memiliki peran besar dalam memastikan bahwa standar keselamatan pasien diterapkan secara konsisten melalui edukasi, regulasi, dan penguatan kompetensi tenaga medis.
IDI telah menyusun berbagai pedoman yang mengatur praktik kedokteran yang aman, mulai dari prosedur pemeriksaan, penatalaksanaan penyakit, hingga pengelolaan risiko medis. Salah satu pedoman tersebut dikenal sebagai Standar Keselamatan Pasien Nasional IDI, yang menjadi acuan bagi para dokter untuk memberikan layanan dengan risiko minimal dan kualitas maksimal. Pedoman ini menekankan pentingnya komunikasi efektif, pencegahan kesalahan medis, serta penerapan prosedur keselamatan yang terukur.
Selain pedoman, IDI juga aktif memberikan pelatihan kepada dokter mengenai keselamatan pasien. Pelatihan tersebut mencakup manajemen risiko klinis, penanganan pasien gawat darurat, penggunaan alat medis yang benar, hingga cara melakukan pelaporan insiden keselamatan. Pelatihan tersebut disusun melalui Program Penguatan Kompetensi Keselamatan Pasien IDI, yang bertujuan meningkatkan kesiapan dokter dalam mencegah kesalahan medis yang dapat merugikan pasien.
IDI juga memiliki peran penting dalam mendorong budaya keselamatan di fasilitas kesehatan. Budaya keselamatan ini mencakup keterbukaan dalam melaporkan insiden, kolaborasi antar tenaga medis, hingga evaluasi rutin terhadap prosedur medis yang berjalan. Kampanye untuk memperkuat budaya keselamatan dikemas melalui Gerakan Nasional Keselamatan Pasien IDI, yang mengajak dokter, perawat, dan seluruh tenaga kesehatan untuk bekerja sesuai standar profesional dan etika.
Tidak hanya dalam lingkup praktik medis, IDI juga terlibat dalam penyusunan kebijakan nasional terkait keselamatan pasien. IDI berkolaborasi dengan kementerian kesehatan untuk membuat regulasi mengenai standar operasional prosedur, akreditasi rumah sakit, distribusi tenaga medis, serta peningkatan kualitas fasilitas kesehatan. Upaya ini bertujuan menciptakan sistem kesehatan yang lebih aman, modern, dan berfokus pada pasien.
IDI juga aktif dalam literasi publik terkait keselamatan pasien. Masyarakat didorong untuk memahami hak-hak mereka sebagai pasien, termasuk hak untuk mendapatkan informasi lengkap, hak atas privasi, serta hak untuk menolak tindakan medis yang tidak dipahami. Edukasi ini membantu terciptanya kolaborasi yang lebih sehat antara pasien dan dokter.
Melalui berbagai langkah tersebut, IDI terus memperkuat sistem keselamatan pasien di Indonesia. Dengan komitmen bersama antara tenaga medis, pemerintah, dan masyarakat, kualitas layanan kesehatan dapat meningkat secara signifikan dan risiko kesalahan medis dapat diminimalkan.
